Senin, 17 Januari 2011

"Mentalitas Produktif"

THE PLANTER
(* heri setiady sukardy)

Tentang arti sebuah kerja di perkebunan yaitu asisten lapangan, asisten agronomy ataupun field asisten (penulis sebut ‘PLANTER’) yang mendedikasikan dirinya untuk memajukan perkebunan dan memberikan gambaran jelas sebuah proses membuat sesuatu yang tak berarti atau kurang berarti menjadi sesuatu yang menghasilkan dan berproduksi, untuk menggambarkan seorang planter tidaklah layak di suguhkan dalam sebuah tulisan yang sangat singkat ini. Mereka berani hijrah di hutan-hutan, daerah terpencil, pedalaman, jauh dari hiruk pikuk dan gemerlapnya kota, jauh dari keluarga, berteman dengan nyamuk dan binatang buas. Semoga hal ini meng-ilhami bagi semua penerus bangsa, bahwa bangsa Indonesia yang kita cintai ini memerlukan orang-orang tangguh seperti seorang ‘ PLANTER ‘

Bekerja di perkebunan berbeda dengan bekerja diluar perkebunan, terkait dengan karakteristik sebagai berikut :

– Tanaman komersial (tanaman industri) berskala besar
– Organisasi kerja banyak (padat karya) & padat modal
– Lahan yang luas 1 afdeling (division) + 700 Ha sampai dengan + 1000 ha
– Mengelola Sumber daya alam dan manusia, tanaman, benda hidup, alat dan bahan
– Dipengaruhi oleh Cuaca & Iklim
– Pembagian kerja rinci (setiap pekerjaan mempunyai tujuan, proses pelaksanaan, alat, bahan, pekerja, mandor yang berbeda sesuai dengan jenis pekerjaannya)
– Teknologi tradisional sampai dengan modern (mesin, alat pertanian, perangkat & system)
– Sistem administrasi & birokrasi
– Tempat kerja dan tempat tinggal dalam satu lingkungan yang sama dalam satu lokasi
– Daerah terpencil, jauh dari keramaian kota
– Tanggungjawab kerja 24 jam sehari

Seseorang yang bekerja mengelola kebun disuatu perkebunan sering kali disebut manager kebun, head asisten kebun atau field asisten (asisten lapangan), dalam hal ini memposisikan seorang yang bekerja dikebun dalam tingkatan yang kecil (satuan unit terkecil dalam suatu kebun) yaitu field asisten atau sering disebut asisten divisi, asisten afdeling, sinder, dll
Seorang yang bekerja dikebun dapat dikatakan berprofesi sebagai ‘ PLANTER ‘ yang berfungsi kerja dalam melakukan proses perencanaan, pengaturan, pengontrolan, serta evaluasi suatu pekerjaan yang bersifat general/menyeluruh baik dalam aspek kerja maupun nonkerja aspek kerja ; managemen kerja, pekerja, alat, bahan dll sedangkan aspek non kerja ; mulai dari lingkungan, hubungan kemasyarakatan, dll

‘ PLANTER’ dapat dijabarkan sebagai suatu profesi, yaitu sebagai orang yang bekerja di perkebunan, bukan agronomist semata, layaknya profesi lain ; banker, surveyor, dsb. Tuntutan tugasnya lebih dari sekedar lingkup disiplin ilmunya bekerja, bermasyarakat & mengembangkan dirinya. Seorang ‘ PLANTER ‘ harus memiliki beragam jenis disiplin ilmu, diantaranya :

• Botanist
• Agronomist
• Engineer
• Surveyor
• Dokter
• Akuntant
• Administrator
• Civil Engineer
• Arsitek
• Polisi
• Hakim
• Ustadz /Pendeta (PemukaAgama)
• Psikolog
• Dll.

Habit atau kebiasaan yang dimiliki seorang planter :

TAHU
Apa yang harus dilakukan ? mengapa harus dilakukan ?

MAMPU
Bagaimana melakukannya ? Managerial diri sendiri, alat, bahan dan managerial sumber daya alam maupun manusia.

MAU
Kesungguhan untuk melakukannya sesuai prosedur & Evaluasi apa yang sudah dikerjakan.
Tidak ada yang tidak bisa. yang ada adalah kita tidak mau memulai untuk melakukannya.
Seperti kata yang bisa dikutip dari ustad Aa Gym ‘mulailah dari diri sendiri’.

Diperlukan secara mutlak sebelum menjadi seorang Planter Profesional
• Keinginan bekerja (niat) yang kuat
• Jujur (dirinya & kemampuan menjujurkan anak buahnya)
• Loyalitas (pengabdian ke atasan) & Dedikasi (pengabdian ke pekerjaan)
• Kemampuan & Kemauan untuk berkembang (tidak puas akan sesuatu keberhasilan)

Indikator pencapaian target seorang planter

Kebun yang masih proyek (LC) :
• Mayoritas kebun masih Land Clearing (LC) berkaitan dengan pekerjaan felling, clearing, ploughing, harrowing, lining, LCC planting, soil and water conservation, planting.
• Dicapainya Target Tanam Kelapa Sawit

Tanaman Belum Menghasilkan (Immature) :
• Tanaman sudah tertanam & memerlukan perawatan yang baik (upkeep)
• Mempersingkat masa tanaman belum menghasilkan dengan cost yang minimal

Kebun yang Establish (Mature) :
• Dimana sudah ada TM dan progress pengembangan sudah sedikit, indikatornya :
• High production dan Cost price yang Kompetitif

Sasaran Akhir : Maksimalisasi Produksi & Minimalisasi Biaya

Kunci sukses untuk seorang planter harus memiliki :

• KNOWLEDGE
Pengetahuan dasar untuk menunjang kesuksesan pekerjaanya ilmu biologi (fisiologi, Ilmu hama dan penyakit tanaman, dll) ilmu ekonomi (manajemen, akuntansi,dll), pedologi (geomorfologi, topografi, geodesi,dll). Standar prosedur kultur teknis (SOP), dan sosiologi.
• SKILL
Kemampuan mengelola diri sendiri (disiplin, waktu, kehidupan sehari-hari), sumber daya manusia (pekerja, mandor) sumber daya alam (tanaman produksi ; coklat, teh, sawit, karet, dll), alat (knapsack sprayer, micron herby,road grader, kereta sorong, dodos, egrek, pisau deres,dll) bahan (fungisida, herbisida, insektisida, fertilizer, dll)
• HARD WORK AND SMART WORK
Melakukan pekerjaan dengan totalitas dengan prinsip ‘tidak ada yang tidak bisa didunia ini yang ada bahwa kita tidak mau’ dengan ditunjang bisa mimilah-milah pekerjaan mana yang perlu dan mendesak (urgent) untuk dilakukan serta melihat cara yang efektif dan efisien dengan mempertimbangkan cost price pekerjaanya tersebut.
• LUCKY
Kadang kala suatu pekerjaan berhasil karena faktor keberuntungan (lucky) yang dianugrahkan oleh Tuhan .
• LOBBYING
Pendekatan secara emosional, kultur budaya, sosial terhadap masyarakat atau pemerintah setepat dapat menunjang keberhasilan suatu pekerjaan.


• ETIKA PERKEBUNAN
1. Etika dalam Tugas sehari-hari
2. Etika dalam Kehidupan sehari-hari
3. Etika dalam rangka Pengembangan Diri & Pengisian Diri

Etika tugas sehari-hari seorang planter :
1. Bangun pagi
2. Antrian pagi (master morning)
3. Instruksikan suatu pekerjaan secara sederhana dan jelas terhadap bawahan lebih baik jika dilakukan simulasi peragaan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan
4. Wolon (istirahat) bersifat fleksibel
5. Kontrol kerja dengan jalan kaki, mata, mulut (identitas pokok seorang “Planter”)
6. Jam kerja bersifat tidak terbatas (25 jam kerja) kapanpun, dimanapun apapun ketika suatu pekerjaan memerlukan maka dia ada.
7. Rapat kerja sore hari (konsolidasi evaluasi hasil kerja dan buat program kerja besok hari) dengan Mandor-I, Mandor, Mantri & Kerani
8. Administrasi divisi berjalan “up to-date” dan akurat
9. Administrasi harus dikuasai sebagai monitoring suatu pekerjaan baik atau tidaknya (out put/kapasitas kerja serta biaya)
10. Laporan Bulanan Asisten
11. Mengerjakan Instruksi atasan

Etika kehidupan sehari-hari seorang planter
Atribut Seorang Planter :
1. Pakaian (celana pendek + baju/bukan kaos), Sepatu lapangan terutama sepatu karet, Kaos kaki (lebih baik panjang terutama ketika ke lapangan)
2. Topi/tempat air minum/notes & alat tulis
3. Buku pintar & alat-alat bantu yang perlu seperti kalkulator, meteran, kompas.
4. Hal – hal yang perlu dibawa untuk menunjang pekerjaanya seperti, gancu (ast kebun sawit ), pisau deres, crayon, mal pemakaian kulit (ast kebun karet), dll.
5. Hal – hal yang perlu khusus seperti botol kecil bekas berisi glifosat dan kain untuk wiping (jika diperlukan)

Sikap terhadap Atasan
1. Kunjungan atasan ke kantor afdeling (division)
2. Kunjungan atasan ke lapangan/blok
3. Cara berhadapan dengan atasan jika bertemu sekilas dijalan menyapa terlebih dahulu dengan isyarat anggukan kepala atau lambaian tangan atau klakson kendaraan.
4. Mempersilahkan atasan untuk duduk atau melakukan olah raga dan ibadah terlebih dahulu.

Sikap terhadap bawahan
1. Jangan membeda-bedakan karyawan karena SARA, harus “fair & obyektif”
2. Menjaga agar hubungan antar bawahan tetap baik dan antar pekerja dan mandor baik
3. Didalam berkomunikasi dijaga agar jangan timbul gap-gap psikologis
4. Menjadi seorang panutan bagi bawahan baik dalam segi pekerjaan maupun diluar pekerjaan (ibadah, keluarga, dll)

Kehidupan Pribadi
• Kebersihan-Kerapihan-Keserasian rumah dan pekarangan
• Kebersihan & Kerapihan Kendaraan
• Menjadi Keluarga Berencana yang produktif
• Membuat rencana pendidikan anak sejak awal
• Menjaga Kebersihan Diri (nafas, gigi, rambut, kumis, pakaian dan lain-lain)
• Menghadiri undangan atau acara-acara baik didalam wilayah kebun maupun diluar wilayah kebun

Berfikir sebagai “Pebisnis” (Enterpreneur)
• Melakukan pekerjaan merupakan pengaturan antara biaya sebagai input dan produksi sebagai output
• Tidak sungkan mengeluarkan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang lebih besar ; Konsumsi untuk meeting, menggelar acara silahturahmi atau open house terhadap aparat pemerintahan setempat, atasan, dan bawahan.
• Selalu ingat ada pekerjaan ada biaya ada cara dan ada hasil yang akan didapat.

Kemalasan yang sering muncul :
1. Malas jalan kaki
2. Malas bicara, tapi juga jangan terlalu banyak bicara
3. Malas berfikir
4. Malas berhitung
5. Malas memperagakan
6. Malas marah jika diperlukan jika bawahan terdapat kesalahan fatal
7. Malas mencatat / menulis
8. Malas mengambil tindakan yang tegas & berfikir untuk menuntaskan suatu pekerjaan secara cepat


Etika dalam pengembangan diri
• Banyak membaca (buku, koran, majalah, berbincang dengan kolega, kirim dan terima e-mail)
• Berkonsentrasi dan selalu mencari alternatif- alternatif dan kreatif dalam memecahkan masalah
• Berdiskusi dengan orang yang lebih luas pandangannya apabila akan mengambil suatu keputusan penting
• Berfikir TUNTAS, dengan kesimpulan dalam “ya” atau“tidak” (sedikit mungkin hal yg mengambang)

 T-ujuan jelas
 U-saha maksimal
 N-aluri dipakai
 T-eliti sampai hal kecil
 A-kal digunakan
 S-elesaikan dalam waktu yang tepat, biaya yang efisien dengan hasil yang baik

1 komentar: